Jumat, 11 Juni 2010

Setiap Lelaki Ingin Seperti Ariel

SETIAP lelaki mungkin akan berbuat seperti yang dilakukan Ariel Peterpan, jika mereka memiliki wajah keren, banyak uang, tenar, dan jadi rebutan cewek. Jika kabar yang diberitakan media benar, bahwa Ariel melakukan hubungan seks dengan 32 selebritis, maka lelaki lain yang memiliki peluang sama juga akan melakukan perbuatan yang tak berbeda. Simaklah kisah para raja, biasanya mereka memiliki istri ditambah para selir yang jumlahnya puluhan. Coba baca pula kisah Tiger Wood, pegolf yang ganteng dan kaya raya, juga melakukan hal yang sama “menikmati kehidupan” secara maksimal sehingga ia berselingkuh dengan puluhan wanita yang memujanya.
Mengapa Ariel, Tiger Wood, para raja, juga lelaki pada umumnya suka melakukan seperti itu? Itulah fitrah manusia, itulah laki-laki. Merekalah pria sejati yang memanfaatkan kesempatan yang dimilikinya secara optimal. Ini pula yang membedakan laki-laki dari wanita. Laki-laki memiliki cinta ganda, sedangkan wanita hanya memiliki cinta tunggal. Pria cenderung mampu mencintai lebih dari satu, dua, tiga, bahkan puluhan wanita, tanpa sedikit pun berkurang rasa cintanya kepada kekasih utamanya atau kepada permaisuri (istri padma). Sebaliknya, wanita cenderung hanya memiliki satu cinta. Cewek akan mencintai sepenuh hati pria yang diidam-idamkannya. Dan dia akan menolak pria lain yang gagah perkasa, kaya raya, baik hati, atau seperti apa pun, jika dia mencintai pria itu. Ketika wanita mencintai seorang pria, dia tidak bisa mencintai lelaki lain. Saat seorang istri berselingkuh, maka dia biasanya malah membenci suaminya.
Pendeknya, lelaki memiliki cinta lebih dari 400%, sehingga ia mampu mencintai wanita sepenuh hati, tanpa sedikit pun mengurangi cintanya kepada wanita lain. Sementara seorang perempuan hanya memiliki cinta 100%. Seorang wanita ketika tidak lagi mencitai seorang pria, dia akan mencabut rasa cintanya kepada pria itu, namun sering tidak mampu melakukannya, sehingga dia kerap mencintai suaminya yang baru tanpa sepenuh hati. Meskipun tanpa rasa cinta, wanita bisa melayani pria lain, karena mereka memiliki potensi baik hati, lembut, dan cenderung melayani. Meskipun melayani hubungan seksual, bukan berarti wanita itu sepenuh hati mencintai lelaki yang dilayaninya.
Kembali ke kasus Ariel, maka hanya lelaki yang berpegang kepada nilai moral dan agama yang mampu menahan diri untuk tidak mengumbar kelelakiannya sepeti yang diinginkan. Karena berpegang kepada normalah, seseorang mampu menahan diri untuk tidak mengumbar cintanya kepada setiap wanita yang menginginkannya. Nabi Yusuf a.s. sesungguhnya menyukai dan mencintai Zulaikha yang cantik, muda, mulia, dan menginginkannya. Tapi, Yusuf menolaknya, karena agama melarangnya berzina. Baru ketika tidak punya ikatan pernikahan dengan Raja Mesir, Yusuf menikahi Zulaikha itu. Semakin taat seseorang kepada agama dan norma, maka semakin mampu seseorang menahan diri dari nafsu yang alami dan lelakiwi.
Lalu mengapa begitu banyak wanita yang menyukai Ariel, bahkan wanita yang sudah menikah sekalipun? Sabda Rasulullah, “Kecantikan laki-laki terlihat dari kepintarannya, sementara kecerdasan perempuan terlihat dari kecantikannya.” Laki-laki akan terlihat cakep, jika dia pinter. Pinter otaknya, pinter menyanyi, pinter cari uang, dan tentu pinter merayu. Sebaliknya, meskipun perempuan tidak cerdas dan tidak pintar, jika cantik, maka di mata laki-laki akan terlihat pintar dan cerdas. Melihat Ariel yang banyak uang, tenar, dan terlihat bersih, maka wanita pun memujanya. Meskipun tahu banyak wanita yang mengejar-ngejarnya, jika wanita mampu menyampaikan rasa hatinya, apa lagi sampai mampu mempersembahkan yang terbaik pada dirinya, maka dia akan melakukannya.
Lalu mengapa hubungan seksual harus direkam dan diperlihatkan di depan umum melalui internet? Jika Ariel mampu melakukan hubungan seksual dengan wanita tenar sampai berjumlah 32 orang hanya diceritakan, siapa yang percaya. Paling dikatain, “Membual lho?!” Maka ada keinginan dalam hati kecilnya untuk membuktikan bahwa ia tidaklah membuat, tapi memiliki bukti. Bahwa bukti itu hilang, dicuri orang, atau sengaja “dilepas ke pasar”, itu urusan lain. Polisi memungkinkan melakukan pelacakan.
Yang pasti, internet merupakan miniatur dunia. Pertanyaaan apa pun akan dijawab dengan segera, dari mulai pertanyaan keagamaan, ilmiah, sampai masalah yang melanggar etika dan susila. Masya¬rakat awam menyebutnya, internet memuat dari mulai masalah sajadah hingga yang haram jadah. Dalam soal pornografi, internet merupakan “mucikari” sekaligus “pelacur” yang paling lengkap yang menjajakan wanita dan pria sekaligus, dari mulai anak-anak hingga kakek-kakek dan nenek-nenek.
Internet menampilkan ketelanjangan yang mungkin tidak terbayangkan oleh generasi sebelumnya. Di dalam internet, tidak ada lagi rahasia, semua yang sebelumnya menjadi ditutupi dan disembunyikan, dibeberkan segamblang mungkin, dari mulai ujung rambut hingga ujung kaki. Maka siapa pun yang masuk ke dalam internet dengan bertelanjang, semua orang dapat menyaksikannya. Bahkan adegan ketelanjangan tersebut dapat diunduh serta dipublikasikan di dalam media massa, baik cetak mau¬pun elektronik. Kasus sejumlah anggota DPR yang bertelanjang dan berselingkuh adalah contoh betapa internet dapat memuat apa pun yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan.
Ada beberapa model situs porno. Pertama menampilkan kisah persenggamaan dan ketelanjangan. Situs ini memuat teks yang secara eksplisit menyebutkan semua jenis pornografi dan ketelanjangan tanpa memperhatikan kesantunan yang tumbuh dalam masyarakat. Kedua, situs yang menampilkan gambar ketelanjangan dan persenggamaan. Gambar yang ditampilkan bisa berupa ketelanjangan setengah badan atau soft core ketelanjangan yang vulgar atau hard core. Ketiga, situs porno yang menampilkan video ketelanjangan dan persenggamaan, baik yang soft core maupun yang hard core. Ketiga situs porno yang menampilkan gambar dan animasi tentang ketelanjangan dan pornografi. Satu situs kadang hanya menampilkan satu jenis pornografi, na¬mun sebagian menampilkan semuanya. Audiens memilih jenis pornografi sesuai nafsunya.
Mengakses pornografi, apalagi mengunduh dan mengunggahnya meru¬pakan aktivitas yang tidak bernilai. Sebab, pornografi merupakan pintu le¬bar yang mengantar manusia terjerumus ke dalam penyimpangan seks, misalnya pelecehan seksual, seks bebas, homoseks, sodomi, selingkuh dan pemerkosaan. Pendukung pornografi, adalah orang yang men¬jadi sosok yang memengaruhi keberadaan dan perkembangan porno¬gra¬fi. Mereka mengemas pornografi dengan estetika dan seni.
Mengakses ketelanjangan melalui internet dengan tujuan studi, sementara waktu, dapat ditoleransi sebagai aktivitas yang bernilai. Demikian juga aktivitas wartawan yang mengakses dan mengunduh pornografi untuk kepentingan publikasi dan bukti pemberitaan. Aktivitas ilmiah seperti untuk kepentingan kedokteran, ketelanjangan menjadi sesuatu yang lazim. Namun aktivitas berinternet yang berkaitan dengan ketelanjangan dan pornografi, meskipun sekadar iseng ter¬masuk aktivitas yang tidak bernilai. (Wakhudin)***

Tidak ada komentar: