BANGSA,
(SDN)
Pemerintah Desa Bangsa, Kecamatan
Kebasen, Kabupaten Banyumas segera memperlebar jalan setapak di belakang
Sekolah Dasar Negeri I Bangsa untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi
siswa yang belajar. Dengan demikian, tidak ada alasan bagi masyarakat tidak menyekolahkan
anak mereka di SD yang berdiri sejak zaman Belanda itu.
"Arus kendaraan di Jalan
Daendeles yang menghubungkan antara Sampang-Buntu memang semakin ramai, orang
tua waswas setiap anaknya pergi ke sekolah. Maka, agar masyarakat tetap
menyekolahkan anaknya di SD Negeri 1, Pemerintah Desa akan membangun jalan
alternatif melalui belakang sekolah," kata Kepala Desa Bangsa Kuat Sugiyo
saat memberikan sambutan pada acara
Reuni Akbar SD Negeri I dan II Bangsa Lulusan Tahun 1975-1999, Senin, 18
Juni 2018.
Acara reuni berjalan
hikmat dan meriah karena berhasil mempertemukan lulusan siswa hampir 25
angkatan. Mereka saling melepas rindu setelah berpisah puluhan tahun. Sebagian
lulusan SDN 1 dan 2 merantau untuk melanjutkan belajar dan mencari nafkah.
Namun sebagian yang lain tetap tinggal di Bangsa dan sekitarnya.
Selain bertemu dengan
sesama alumni, para alumni menemui guru mereka. Sebagian guru sudah memasuki
masa purnabakti, sebagian lainnya masih aktif mengajar. Hadir guru yang sudah
memasuki pensiun di antaranya: Bapak Pujo Harsono, Bapak H Tato Suwarto, Ibu
Sunarti, Bapak Juman, Bapak Suripto. Sementara guru aktif diwakili Bapak
Miftahorun, S.Pd.
Ketua Panitia H.
Tasripin, S.Sos. mengungkapkan, panitia menyiapkan acara formal dan informal.
Acara formal dilaksanakan berupa seremonial acara reuni akbar. Sementara acara
informal dilaksanakan secara tidak langsung, karena mempertemukan semua alumni
berbagai angkatan. Mereka dapat menyambung lagi jalinan silaturahmi secara
berkesinambungan tanpaa batas waktu dan tempat.
Para alumni juga
mendoakan para guru yang sudah pulang ke Rahmatullah agar jasa dan amal saleh
mereka diterima Allah SWT sebagai amal saleh. Para alumni mendoakan para guru
yang sudah mendahului untuk diampuni dosanya dan dimaafkan semua kesalahannya.
Bapak Pujo Harsono, Guru
SD Negeri 1 Bangsa saat memberikan sambutan mengatakan, para pendidik sangat
bangga dengan para alumni yang telah berhasil menjadi pejabat dan tokoh
masyarakat di seluruh penjuru tanah air.
"Banyak alumni yang
telah meraih aneka titel yang sangat prestisius. Ada yang insinyur,
dokterandes, sarjana hukum, dan sebagainya. Titel saya tetap, SPH (Sarpin Pujo
Harsono)," kata Pak Pujo yang sehari-hari dipanggil Pak Sarpin disambut
tepuk tangan meriah.
Ia mengingatkan kepada
para alumni untuk berhati-hati menghadapi masa depan. Sebab, tantangan hidup
semakin kompleks dan persoalan kehidupan semakin tidak mudah dipecahkan. Sekarang
zamannya yang mblondo malah katut
diirig, tapi yang lembut justru tidak ikut katut. Sebab, yang mblondo hanya besar badannya, tapi kecil
pikiran dan hatinya.
Sementara mereka yang
konsisten, teguh gantholan waton yang
akan tetap survive meskipun kecil
modalnya dan tidak seberapa fisiknya. "Konsistensi menghadapi masa depan
inilah wujud kehati-hatian menghadapi masa depan," ujar P Pujo. (Chu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar