Jakarta (Rakyat Merdeka) – Sebanyak 17 buku dilaunch pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2011 yang digelar di Kupang, Nusa Tenggara Timur pada 9 Februari lalu
Belasan buku karya para jurnalis itu dipersembahkan sebagai bakti PWI kepada negeri dalam rangka penguatan sumber daya insani.
Penerbitan buku ini adalah bukti komitmen kuat PWI untuk menata kecerdasan bangsa agar lebih demokratis dan berperadaban.
Ketua Umum PWI Margiono menegaskan, peringatan Hari Pers Nasional 2011 harus dijadikan momentum untuk melecut insan pers melahirkan karya-karya yang bermanfaat, baik bagi masyarakat pers sendiri, maupun bagi bangsa dan negara.
Hal tersebut, tambah Margiono, merupakan tujuan yang relevan dan aktual untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dalam kata sambutan di semua buku yang diterbitkan, Margiono mengatakan, tujuan tersebut tercapai apabila pers nasional memiliki sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi serta senantiasa mau terus belajar, membaca, menulis bahkan menulis buku.
“Oleh karena itu kita patut bersyukur menyambut baik atas terbitnya sejumlah buku karya wartawan dan tokoh pers nasional yang sengaja diluncurkan dalam menyambut Hari Pers Nasional (HPN) 2011 ini,” kata Margiono.
Pernyataan Margiono tersebut diamini oleh Ketua Pelaksana Hari Pers Nasional 2011 Priyambodo RH.
“Khusus Hari Pers Nasional 2011 menfokuskan pula kegiatan melek media (media literacy) dan pengembangan potensi kepulauan,” ujar Priyambodo.
Dijelaskan Priyambodo, 17 buku yang diterbitkan sepenuhnya ditulis oleh para wartawan yang tersebar di seluruh pelosok tanah air.
Sebut saja buku; Bila Parodi Diadili karya Karim Paputungan, Off The Record, Kisah-kisah Jurnalistik dari Lapangan & Meja Redaksi Surat Kabar racikan Zaenuddin HM. Berikutnya, buku Jurnalisme Haji yang disunting Wakhudin.
Ada juga yang khusus menilik bahasa visual, Politik Santun dalam Kartun yang digarap Misrad dan Ratna Susilowati serta buku Jurnalisme Karikatur karya Gatot Eko Cahyono.
Dalam paket penerbitan buku ini tak ketinggalan buku yang menegaskan kearifan lokal, seperti Wartawan NTT Bicara, yang disunting Tony Kleden.
Selebihnya buku-buku tersebut diracik, karena kedalaman para wartawan tanah air atas berita, baik nasional maupun internasional. Selain buku-buku konvensional, PWI juga meluncurkan buku-buku digital (e-book) agar bisa diakses lebih luas.
Penerbitan e-book tersebut sebagai lanjutan dari rilis Ensiklopedi Pers Indonesia (EPI) yang dapat diakses melalui kenal Presspedia di laman http://www.pwi.or.id
Dari 17 buku yang diterbitkan Rakyat Merdeka Books (RMBooks) dipercaya menggarap 15 judul buku yang akan diluncurkan di Kupang nanti.
Penerbitan buku ini menegaskan “getaran intelektual” luar biasa dari para wartawan tanah air. Semoga terus bisa berkarya untuk meramaikan pasar intelektual. Dan tentu saja, Selamat Hari Pers Nasional 2011 untuk bangsa dan negara! * (RM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar